Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka
Ini adalah aplikasi atau sistem perangkat lunak yang digunakan oleh sekolah untuk mengelola dan mencetak rapor hasil belajar siswa sesuai dengan panduan Kurikulum Merdeka.
- Tujuan Utama: Memudahkan guru dan sekolah dalam melakukan penilaian, pengolahan nilai, dan pembuatan laporan hasil belajar yang mencakup:
- Hasil Belajar Mata Pelajaran: Penilaian didasarkan pada Tujuan Pembelajaran (TP) yang dicapai siswa. Rapor akan memuat deskripsi naratif mengenai capaian terbaik dan area yang perlu ditingkatkan oleh siswa di setiap mata pelajaran.
- Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Nilai dan deskripsi khusus untuk kegiatan kokurikuler P5.
- Ekstrakurikuler dan data kehadiran siswa.
- Fitur Kunci:
- Input nilai berdasarkan TP/ATP.
- Pembuatan deskripsi otomatis (menghemat waktu guru).
- Pengelolaan data siswa, guru, dan kelas.
- Pencetakan rapor sesuai format Kurikulum Merdeka.
- Beberapa aplikasi tersedia berbasis Excel (sederhana) atau online/digital (e-Rapor) yang terintegrasi dengan Dapodik (Data Pokok Pendidikan).

Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) dalam Pendidikan
Istilah “Deep Learning” dalam konteks Kurikulum Merdeka berbeda dengan istilah yang digunakan dalam kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Dalam konteks pendidikan, Deep Learning (atau sering disebut Pembelajaran Mendalam/Meaningful Learning) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada:
| Fokus Utama | Penjelasan |
| Pemahaman Konsep Mendalam | Siswa tidak hanya menghafal fakta (Surface Learning), tetapi memahami mengapa dan bagaimana suatu konsep bekerja, serta mampu menghubungkannya dengan konsep lain. |
| Penerapan Kontekstual | Pengetahuan dan keterampilan yang didapat harus dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan nyata dan konteks yang berbeda (berpikir kritis dan kreatif). |
| Pembelajaran Bermakna (Meaningful) | Materi yang dipelajari relevan dengan pengalaman hidup dan lingkungan siswa. |
| Penguasaan Kompetensi | Tujuan pembelajaran fokus pada pengembangan kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan karakter) secara utuh, bukan sekadar menyelesaikan materi. |
Intinya: Pendekatan ini mendorong siswa untuk menjadi pemikir kritis dan pemecah masalah yang memiliki kesadaran (mindful), sehingga hasil belajarnya bermakna (meaningful) dan berkelanjutan (durable).

Kokurikuler Kurikulum Merdeka
Kegiatan Kokurikuler adalah salah satu dari tiga jenis kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, selain Intrakurikuler (pembelajaran mata pelajaran di kelas) dan Ekstrakurikuler (pengembangan minat/bakat).
- Definisi: Kegiatan yang terstruktur dan terkait erat dengan materi pelajaran intrakurikuler, dirancang untuk menguatkan dan memperdalam capaian kompetensi siswa di luar jam tatap muka reguler.
- Contoh:
- Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Ini adalah bentuk utama kegiatan kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka. Projek ini bersifat tematik (misalnya, gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, dll.) dan wajib diikuti oleh semua siswa.
- Kegiatan observasi, riset sederhana, studi kasus, atau karya yang merupakan tindak lanjut dari materi yang dipelajari di kelas.
- Kunjungan edukasi (Edutrip) yang terencana dengan tujuan pembelajaran spesifik.
- Tujuan:
- Mendukung tercapainya Delapan Dimensi Profil Lulusan (yang mencakup keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi).
- Memberikan pengalaman belajar otentik dan kontekstual yang melibatkan kolaborasi dengan keluarga dan masyarakat.
| Jenis Kegiatan | Keterangan Singkat |
| Intrakurikuler | Pembelajaran rutin di kelas, sesuai alokasi jam mata pelajaran. |
| Kokurikuler (P5) | Projek tematik, menguatkan dan memperdalam kompetensi intrakurikuler, berfokus pada pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila. |
| Ekstrakurikuler | Pengembangan minat, bakat, dan potensi diri di luar jam pelajaran. |

Untuk mendownload silahkan kunjungi link dibawah ini :
KLIK DIBAWAH INI









